Menjelang bulan suci Ramadhan, masyarakat Desa Gembong, Kecamatan Arjosari, Kabupaten Pacitan mengadakan acara selamatan "megengan" dan Manaqib Syaikh Abdul Qodir Al-Jailani yang di Imami oleh bapak Zainal Abidin, acara tersebut dilaksanakan di makam Simbah Gembong Singo Yudho, yang menjadi Cikal bakal nama Desa. Makam tersebut berada di RT.03/RW.01 Dusun Krajan, Desa Gembong.
Tradisi ini merupakan manifestasi dari kegembiraan menyambut hadirnya bulan suci. Masyarakat menggelar selamatan kepada leluhur pendiri Desa.
Selamatan sudah ada di Nusantara sejak sebelum Islam masuk. Ketika Islam masuk, selamatan masih dilakukan namun ditambahkan pembacaan doa secara Islam.
Begitu juga megengan, hal ini menunjukkan terjadinya akulturasi budaya antara tradisi Jawa dengan ajaran agama Islam.
Megengan juga menjadi bentuk perlambang niat melaksanakan ibadah puasa. Sesuai artinya megengan yakni menahan. Di mana umat Islam melaksanakan puasa dengan menahan hawa nafsu.
"Mari kita jalankan perintah Allah SWT dengan berpuasa Ramadan sebulan penuh dan mengisi bulan Ramadan dengan Ibadah sebaik-baiknya, dengan tetap menjaga ukhuwah basariyah (Persaudaraan sesama manusia) dan ukhuwah wathoniyah (Persaudaraan sesama warga negara). (rap)
#Ramadhan1444H
#Megengan
#Desagembong
#Desadigital